Sesampainya di rumah
Tuan Sheran Burung itu masih terbang berputar-putar diatas cerobong asap
rumah, lalu dia hinggap di cerobong asap rumah tuan Sheran. Lalu burung itu
terbang ke bawah dan hinggap di jendala, ada sebuah pot yang ditanami bunga
mawar di dekat jendela kemudian burung itu meninggalkan suratnya di bunga mawar
itu. Lalu burung itu kembali terbang. Surat itu ditemukan oleh tukang kebung di
rumah Tuan Sheran, kemudian dia memberikan surat itu kepada Tuannya.
“selamat siang tuan,
saya menemukan surat diatas bunga mawar.”
“terimakasih, dari
siapa kira kira?”
“saya kurang tahu tuan,
saya permisi.”
Kemudian Tuan Sheran mulai membuka surat
itu dan dia mulai membaca surat tersebut.
Yang
terhormat Tuan Sheran,
Aku
adalah stefany anak dari salah satu pekerja ladangmu
Ayahku
bernama Joe Germanotta
Ibuku
sedang sakit keras tuan, kami bingung harus bagaimana lagi
Sudilah
anda membantu kami dengan meminjamkan uang kepada kami untuk meminjamkan uang.
Kami sudah bingung harus berbuat apa lagi tuan,
Saya
harap anda bisa membantu kami,
-stefany-
Itulah isi dari surat yang dibaca oleh
Tuan Sheran, kemudian dia berpikir tentang stefany, dia mempunyai ide untuk
menjodohkan anaknya dengan stefany. Setahu dia stefany adalah gadis yang baik
dan cantik pula. Disatu sisi dia juga tidak tahu bahwa stefany sudah mempunyai
seorang kekasih. Tuan Sheran memanggil anaknya untuk bicara.
“Kevin, ayah ingin
bicara.”
“ada apa ayah, ada hal
penting apa?”
“Kau
tahu bukan ayah ingin segera menimang cucu, kau tahu diusia ayah ini mungkin
ayah tidak hidup lebih lama lagi, ayah ingin sekali melihatmu membangun sebuah keluarga.”
“kenapa ayah bicara
seperti itu?”.
Kemudian Tuan Sheran
memberikan penjelasan kepada anaknya, dia menjelaskan semuanya. Dia
memceritakan stefany kepada anaknya. Lalu Kevin pun setuju dengan pendapat
ayahnya. Dia setuju kalau dia dijodohkan dengan Stefany. Setelah itu Tuan
Sheran dan Putranya datangke rumah stefany disaat dia tidak berada di rumah
untuk menjenguk anne ibu dari stefany. Kemudian Tuan sheran menemui Joe ayah
dari stefany, mereka membicarakan tentang perjodohan anaknya dengan stefany.
Tuan sheran menawarkan bantuan kepada Joe dengan syarat anaknya harus mau
menikah dengan Kevin anak dari Tuan Sheran. Joe pun setuju dengan itu dan
sekarang dia menunggu putrinya pulang. Dan stefany pun akhirnya tiba di rumah
dan bertemu dengan tuan Sheran dan putranya. Dia terkejut karena melihat Tuan
sheran ada di rumahnya.
Lalu Tuan Sheran
mewakili anaknya untuk melamar stefany dan stefany pun terkejut dan merasa
bingung harus berbuat apa. Dia hanya bisa menjawab bahwa dia harus
memikirkannya terlebih dahulu. Setelah berbincang-bincang merekapun pamit dari
rumah Joe.
“ayah??, kenapa ayah
bilang setuju kepada mereka?”
“ayah
tidak punya pilihan lain nak, lihatlah kondisi kita sekarang dan lihatlah
kondisi ibumu, apakah kau tega melihat ibumu yang sakit-sakitan seperti itu?”
jawab ayah stefany.
“tapi ayah, apakah
tidak ada cara lain selain harus menikah dengan Kevin?”.
Keputusan dari ayah
stefany sudah bulat mau tidak mau putrinya harus menikah dengan anak Tuan
Sheran. Stefany pun bersedih dia tidak kuasa dan tidak tega juga melihat ibunya
sakit keras terus menerus. Dia meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke
hutan, dia butuh waktu untuk menenangkan diri. Kemudian ayahnya memberikan izin
dan diapun berlari menuju hutan dan dia duduk di batu dan menangis di dekat kolam,
kemudian dia bertemu denganku yang kebetulan aku sedang berburu. akupun
menghampiri kekasihku dan kami saling bicara. Stefany pun mulai menceritakan
semuanya kepadaku dan dia berkata,
“Seharusnya aku tidak
meminta bantuan kepada Tuan Sheran!”
dia berkata seperti itu dengan menangis
tersedu-sedu.
“Ini
semua salahku, aku yang memberimu ide untuk meminta bantuan kepada Tuan sheran,
Aku yang salah, kau tahu aku sangat mencaitaimu Stefany, aku tidak bisa hidup
tanpamu.” jawabku.
“Tetapi
mau bagaimana lagi, apa dayaku, aku tidak tega melihat ibuku yang
sakit-sakitan, katakan padaku aku harus bagaimana?”
setafany sangat sedih
dan akupun hanya bisa diam saja. aku rela melepas kekasihku untuk menikah
dengan orang lain. Aku juga memikirkan kebahagiaan stefany, aku juga tidak mau
melihat ibunya sakit sakitan terus. Kemudian stefany pun berpamitan untuk
pulang ke rumah, dia tidak mau membuat ayahnya cemas. Diapun pulang sambil
menangis.
Hanya ada aku dan
Pilgrim di hutan. Aku duduk di batu dekat kolam sambil melempar batu ke dalam
kolam ditemani sang burung. Pilgrim juga tahu perasaanku. Dia pun juga ikut
meneteskan air mata.
.....BERSAMBUNG.....
0 komentar:
Posting Komentar